Rabu, 20 April 2011

tugas kespro

http://www.4shared.com/file/9ROT2AgL/Pengaruh_Tibolone_dibandingkan.html

PENYEBAB PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI KURANG DARI ENAM BULAN DI DESA RANCASARI KECAMATAN PAMANUKAN KABUPATEN SUBANG

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA




2.1       Makanan Pendamping ASI
2.1.1    Pengertian Makanan Pendamping ASI
            MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI.(4)
Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima MP-ASI.(3)
MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbasis susu menuju ke makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan ketrampilan motorik oral. Keterampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan makanan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/ anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini.(4)
Setelah bayi berumur 6 bulan, pemberian ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kecukupan kebutuhan gizi bayi yang aktivitasnya sudah cukup banyak. Pada umur 6 bulan, berat badan bayi yang normal sudah mencapai 2-3 kali berat badan saat lahir. Pesatnya pertumbuhan bayi perlu dibarengi dengan pemberian kalori dan gizi yang cukup. Oleh karena itu selain ASI, bayi pada umur 6 bulan juga perlu diberi makanan tambahan disesuaikan dengan kemampuan lambung bayi untuk mencerna makanan. Pemberian MP-ASI plus ASI hingga bayi berumur 2 tahun sangatlah penting bagi bayi.(11)
2.1.2    Tujuan Pemberian Makanan Pendamping ASI
Sesudah bayi berumur 6 bulan secara berangsur perlu mendapatkan makanan pendamping berupa sari buah, atau buah-buahan, nasi tim, makanan lunak dan akhirnya makanan lembek. Adapun tujuan makanan pendamping ASI adalah :
a)      Melengkapi zai gizi ASI yang kurang
b)     Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima macam-macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
c)      Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.(12)
Bayi lahir dengan kemampuan menghisapdan menelan. Saat bayi mulai fase makan, bayi akan mempelajari keahlian baru, misalnya belajar untuk mendorong makanan di rongga mulut dengan lidahnya hingga masuk kedalam mulut, kemudian menelannya. Saat makanan dimasukan kedalam rongga mulut, bayi belajar menggunakan lidahnya untuk mendorong makanan ke arah belakang dan bukan ke arah depan. Sebelum di perkenalkan pada makanan padat, bayi hanya menggunakan otot rahang dan pipi untuk menyusu. Pengenalan pertama makanan padat merupakan pengalaman yang sangat baru dan luar biasa bagi bayi.(11)

2.1.3    Kandungan Gizi pada Makanan Pendamping ASI
            Jumlah zat gizi terutama energi dan protein yang harus ada di dalam MP-ASI lokal setiap hari yaitu sebesar 250 Kalori, 6-8 gram protein untuk bayi usia 6 – 12 bulan dan 450 Kalori, 12 - 15 gram protein untuk anak usia 12 - 24 bulan.(11)
Kebutuhan gizi bayi usia 6-12 bulan adalah 650 Kalori dan 16 gram protein. Kandungan gizi Air Susu Ibu (ASI) adalah 400 Kalori dan 10 gram protein, maka kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah 250 Kalori dan 6 gram protein. Kebutuhan gizi bayi usia 12 – 24 bulan adalah sekitar 850 Kalori dan 20 gram protein. Kandungan gizi ASI adalah sekitar 350 Kalori dan 8 gram protein, maka kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah sekitar 500 Kalori dan 12 gram protein.(11)
            Zat-zat yang dibutuhkan bayi pasca ASI Eksklusif :
·         Protein. Beberapa bahan makanan yang mengandung protein antara lain tempe, tahu, kacang-kacangan, ikan, daging, hati, telur, dan ayam. Pada tahap perkenalan makanan padat makanan di berikan dalam bentuk yang halus.
·         Lemak. Beberapa makanan yang mengandung lemak antara lain minyak sayur, santan, margarin, atau mentega. Lemak bisa diberikan pada bayi usia lebih dari 6 bulan, sedikit demi sedikit.
·         Vitamin dan Mineral. Beberapa bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral antara lian sayuran dan buah-buahan. Bayam, jagung manis, kangkung, labu kuning, wortel, jamur merang, buncis muda,dan kacang kapri.
·         Karbohidrat. Karbohidrat merupakan mahan makanan pokok bagi bayi. Beberapa bahan makanan yang mengandung karbohidrat antara lain beras, Kentang, jagung.(12)
Kebutuhan gizi bayi harus dipenuhi dengan baik supaya pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi optimal. Setiap makanan yang diberikan pada bayi harus mengandung gizi yang seimbang. Gizi yang seimbang ini dapat diperoleh dengan pemilihan bahan makanan yang beraneka ragam. Namun penganekaragaman bahan makanan tersebut harus disesuaikan dengan usia bayi.(13)
2.1.4    Tanda Bayi Siap Menerima Makanan Pendamping ASI
Makanan pendamping ASI harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi mendapat cukup energi dan nutrient dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi, makanan tambahan mulai di berikan pada usia 6 bulan. Pada usia ini otot dan saraf di dalam mulut bayi cukup berkembang untuk memamah. Sebelum usia 4 bulan, bayi akan mendorong makanan keluar dari mulutnya karena mereka belum bisa mengendalikan gerakan lidahnya dengan baik (WHO, 2003).
Mulai umur enam bulan, banyak bayi yang mengalami pertumbuhan pesat yang membuat bayi tampak lebih lapar dari biasanya. Bayi semakin aktif dan mulai menggunakan energi lebih banyak. Bayi yang siap menerima makanan padat akan memberikan sinyal kepada orangtuanya, memberitahukan bahwa dia sudah siap menambah variasi dari sekedar susu. Secara umum, bayi menunjukan kesiapan menerima makanan pendamping ASI jika menunjukan tanda-tanda berikut(15):
1)      Minimalnya berusia enam bulan
2)      Berat badannya sudah mencapai dua kali lipat dari beratnya saat lahir
3)      Mengalami kenaikan berat badan yang lambat dibandingkan sebelumnya.
4)      Hilangnya refleks menjulurkan lidah
5)      Bayi sudah bisa duduk sembari disangga dan dapat mengontrol kepala nya pada posisi tegak dengan baik
6)      Mulai gerakan mengunyah ke atas dan ke bawah
7)      Dapat menahan makanan cair dalam mulutnya. Refleks mengeluarkan makanan bayi mulai menghilang sehingga tidak secara otomatis mendorong makanan padat keluar dari mulutnya dengan lidah. (11,12)
2.1.5    Tahap Memberikan Makanan Pendamping ASI Pada Bayi
            Enam bulan pertama kehidupannya, kebutuhan bayi akan makanan sudah cukup terpenuhi dengan ASI. Namun, pasca usia tersebut, bayi memerlukan makanan tambahan yang dapat menunjang tumbuh kembangnya.(14)
Dalam memberikan makanan pada bayi, orang tua harus memperhatikan urut-urutannya. Tidak boleh langsung memberikan yang bertekstur kasar. Harus secara bertahap dari yang encer hingga akhirnya nanti menjadi makanan sepeti makanan orang dewasa.berikut tahapan yang harus diperhatikan pada saat memberikan makanan pada bayi(13) :
·         Sebagai tahap perkenalan, berikan makanan yang encer. Berikan dalam beberapa hari berturut-turut dan lihat reaksinya. Jika dalam beberapa hari tersebut jika bayi tidak mengalami diare atau sembelit, maka ibu dapat memberikan makanan yang lebih kental. Apabila makanan yang lebih kental dapat diterima bayi dengan baik, maka ibu dapat memberikan bubur saring. Ibu dapat memberikan sayuran, namun harus dihaluskan bahan-bahan tersebut terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada bayi. (13)
·         Ketika bayi berusia delapan bulan, dapat di berikan nasi tim tanpa disaring terlebih dahulu. Pencernaan nya sudah semakin berfungsi baik. Berikan satu jenis makanan terlebih dahulu. Sehingga  bayi mampu mengenalu rasanya. Hal ini juga bertujuan untuk melakukan pengamatan terhadap gejala-gejala alergi yang mungkin timbul. Misalnya diare, muntah dan lain sebagainya. (13)
·         Jangan paksa bayi jika tidak mau makan makanan yang ibu berikan. Gantilah dengan makanan yang lain. Memaksanya makan malah membuat bayi semakin malas makan. Pada kesempatan lain ibu dapat mengulang kembali pemberian makanan tersebut. (13)
·         Berikan makanan pendamping yang bervariasi untuk menghindari kebosanan pada bayi. Dengan memberikan makanan pendamping yang bervariasi, berarti bisa mengenalkan aneka jenis makanan pada bayi. (13)
·         Makanan pendamping tidak diberikan dekat dengan waktu menyusui. Bayi akan merasa kenyang saat tiba waktu menyusui karena sudah menerima makanan pendamping. (13)
Adapun tanda  bayi sudah kenyang makan :
1)      Mengatupkan bibir
2)      Menutup mulut
3)      Muntah
4)      Memainkan atau menggit puting
5)      Memalingkan wajah dari sendok atau putting yang didekatkan ke mulutnya.
6)      Menyandarkan tubuh ke belakang
7)      Makan atau minum lebih sedikit
8)       Tertidur(12,13)
2.1.6    Dampak Pemberian Makanan Tambahan Terlalu Dini
1.                  Alergi Terhadap Makanan
Pada usia enam bulan, pencernaan bayi belum benar-benar berfungsi layak nya sistem pencernaan orang dewasa. Pencernaan beyi masih relatif sensitif terhadap makan yang diterima. Salah memberikan tekstur makanan, misalnya dapat membuat pencernaan bayi menjadi terganggu sehingga dapat menimbulkan alergi, sembelit, diare, atau penyakit-penyakit pencernaan yang lain. Beberapa jenis makan yang dapat membuat bayi alergi ketika mengonsumsinya antara lain putih telur, saefood, dan kacang-kacangan. Oleh karena itulah makanan semacam ini jangan dulu di berikan kepada bayi.
Alergi ini sesungguhnya adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh  atau imun bayi. Sistem kekebalan tubuh tersebut melepaskan antibodi untuk menolak makanan yang masuk kedalam pencernaan karena mengandung zat tertentu yang tidak dapat diterima oleh tubuh.
Beberapa jenis makanan yang cenderung menimbulkan reaksi alergi pada bayi antara lain susu sapi murni, putih telur, terigu, keju, seafood, daging babi, dan kacang-kacangan. Hindari pemberian makanan pada usia satu tahun.
2.                  Obesitas atau Kegemukan pada Bayi
Kegemukan atau obesitas dapat pula terjadi pada bayi. Bayi jadi gemuk karena lasan yang sama seperti orang dewasa, yaitu mereka mengonsumsi makanan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Juga karena adanya kelebihan energi yang kemudian disimpan dalam bentuk lemak. Bisa dilihat bayi mengalami kegemukan atau tidak melalui KMS atau Kartu Menuju Sehat.
Kegemukan atau obesitas pada anak dibawah usia dua tahun hanyalah karena kesalahan mengatur asupan makanan. Dan tidak di anjurkan mengurangi porsinya karena bayi memerlukan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan, terutama otaknya. Berikan ASI selama mungkun dan makanan pendamping ASI sejak usia enam bulan. Selain itu, perbanyak pula aktivitas bermain bayi.
 3.                  Diare
Diare lazim dijumpai pada bayi atau anak-anak. Diare terjadi bila bayi buang air besar lebih encer dan lebih sering dari biasanya. Tinja anak diare dapat mengandung lendir dan darah, tergantung pada panyebabnya. Gejala lain adalah demam dan muntah. Kadang, gejala muntah dan demam mendahului gejala diare lainnya. Diare dapat menyebabkan bayi kekurangan cairan.
Penyebab diare sangat bermacam-macam, antara lain infeksi (bakteri atau virus) dan alergi makanan (khususnya susu atau laktosa). Diare harus segera ditangani. Bila tidak, diare dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi yang dapat berakibat fatal.
2.2.      Karakteristik responden
            Menurut Notoatmoodjo bahwa karakteritik merupakan salah satu faktor pendukung yang meliputi antara lain umur, jenis kelamin, status perkawinan, etnik, budaya, pendidikan formal, sosial dan lain – lain. Karakteristik ibu diantaranya dapat dijabarkan sebagai berikut : (17)
1.      Umur
Umur yaitu usia individu yang terhitung mulai saat di lahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.(19)
2.      Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang di lahirkan oleh seorang ibu.(19)
Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami masalah ketika menyusui yang sebetulnya hanya karena tidak tahu cara-cara yang sebenarnya dan apabila ibu mendengar ada pengalaman menyusui yang kurang baik yang di alami orang lain, hal ini membuat ibu ragu untuk memberikan ASI pada bayinya. .(19)
3.      Pendidikan
Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan- tindakan atau praktek untuk memelihara (mengatasi masalah) dan meningkatkan kesehatannya.  Perubahan atau tindakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang dihasilkan oleh pendidikan kesehatan ini didasarkan pengetahuan dan kesadarannya melalui proses pembelajaran, sehingga perilaku tersebut diharapkan akan berlangsung lama (long lasting) dan menetap ( langgeng ) karena didasari oleh kesadaran. Memegang kelemahan dan pendekatan kesehatan ini adalah hasil lamanya, karena perubahan perilaku melalui proses pembelajaran yang pada umumnya memerlukan waktu lama .(20)
4.      Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegitan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya.(19)
2.3       Pengetahuan
2.3.1.   Pengertian pengetahuan
            Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu subjek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman penelitian terbukti bahwa perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari perilaku yang didasari pengetahuan.(10)

2.3.2    Tingkat  Pengetahuan Dalam Domain Kognitif
            Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu :
1)                  Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. Contoh ‘dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita’.
2)                  Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang telah diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3)                  Aplikasi
Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
4)                  Analisis
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5)                  Sintesis
Menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakan atau menyambungakan bagia-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintensis adalah kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6)                  Evaluasi
Berkiatan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.(8,10)







2.3.3.   Faktor - faktor yang mempengaruhi pengetahuan
1)         Pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut . (10)
2)         Media / informasi
 Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat  mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.  Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal  memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. (10)
3)         Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. (10)
4)         Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. (10)


5)         Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. (10)
6)         Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.(10)






                                               
2.3.4.   Kategori Pengetahuan
1.        Kategori baik apabila pertanyaan dijawab oleh responden 76-100%
2.        Kategori cukup apabila pertanyaan di jawab oleh responden 55-75%
3.        Kategori kurang apabila pertanyaan dijawab oleh responden kurang dari 55%.(8)

2.4       Faktor Pendorong
2.4.1    Sumber Informasi
      Sumber informasi adalah suatu tehnik atau tempat untuk mengumpulkan, menyampaikan informasi dan menyimpan, memanipulasi, menganalisa dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.(2)
1)         Media Cetak
            Media cetak sebagai alat bantu menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat bervariasi, antara lain sebagai berikut :
1.      Booklet, ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar.
2.      Leaflet, ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambit, atau kombinasi.
3.      Flyer,(selebaran), bentuknya seperti leaflet, tetapi tidakk berlipat.
4.      Flif chart (lembar balik), media penyampaiian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku dimana tiap lembat (halaman) berisi gambar peragaan dan lembar baliknya berisi kalimat sebagai pesan atau informasi yang berkaiitan dengan gambar terbut.
5.      Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas masalah tentang kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
6.      Poster ialah bentuk media cetak yang berisi pesan atau informasi kesehatan, yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat-tempat umum, atau di kendaraan umum.
7.      Foto yang merupakan informasi kesehatan.(17)
2)         Media Elektronik
            Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi kesehatan berbeda-beda jenisnya, antara lain :
1.      Televisi
Penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media televise dapat dalam bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau Tanya jawab sekitar masalah kesehatan, pidato (ceramah), TV Spot, kuis atau cerdas cermat, dan sebagainya.
2.      Radio
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui radio juga dapat berbagai macam-macam bentuknya, antara lain obrolan  (Tanya jawab), sandiwara radio, ceramah radio spot, dan sebagainya.
3.      Video
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui video
4.      Slide
Slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi-informasi kesehatan.
5.      Film Strip
Film Strip juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan.(17)
3)         Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. (30)

2.4.2    Sosial Budaya
            Sosial ialah segala sesuatu yang mengenai masyarakat atau kemasyarakatan atau dapat juga berarti suka memperhatikan kepentingan umum (kata sifat).  Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosiobudaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.(12)
Sosial budaya itu sendiri adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk dan/atau dalam kehidupan bermasyarakat. Atau lebih singkatnya manusia membuat sesuatu berdasar budi dan pikirannya yang diperuntukkan dalam kehidupan bermasyarakat. (21)

2.5       Alasan Pemberian MP-ASI
2.5.1    Puting Susu Terbenam
            Puting Susu Terbenam (Retracted) atau Puting Susu Datar
Bentuk anatomis dari papila atau puting susu yang tidak menguntungkan juga mempengaruhi proses menyusui. Meskipun pada masa antenatal telah dilakukan perawatan payudara dengan teknik Hoffman, yaitu dengan menarik-narik puting ataupun penggunaan breast shield dan breast shell.(22)  

2.5.2    Peradangan Pada Payudara
            Peradangan atau infeksi payudaya (mastitis) adalah radang pada payudara yang disebabkan karena infeksi pada jaringan payudara. Mastitis harus dibedakan dari peningkatan suhu dan nyeri payudara akibat pembesaran awal karena air susu masuk ke dalam payudara. Mastitis terjadi akibat invasi jaringan payudara (mis., glandular, jaringan ikat, areolar, lemak) oleh organisme infeksius atau adanya cedera payudara. Organisme yang umum termasuk S. aureus, streptococci, dan H. parainfluenzae.
Bakteri  dapat berasal dari beberapa sumber :
1.      Tangan ibu
2.      Tangan yang merawat ibu dan bayi
3.      Bayi
4.      Duktus laktiferus. (23)
2.5.3    Air Susu Tidak keluar
            Air susu tidak keluar sama sekali selama periode laktasi (agalaksia).(24)
Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI :
1.      Makanan.
2.      Ketenangan jiwa dan pikiran.
4.      Perawatan payudara.
5.      Anatomis payudara.
6.      Faktor fisiologi.
7.      Pola istirahat.
9.      Faktor obat-obatan.
12.  Konsumsi rokok dan alkohol.(22)
2.5.4    Bekerja
Bekerja adalah kegitan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya.(19)
Pekerjaan ibu adalah faktor yang berhubungan dengan aktivitas ibu setiap harinya untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya yang menjadi alasan pemberian makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam bulan. Pekerjaan ibu bisa saja dilakukan di rumah, di tempat kerja baik yang dekat maupun jauh dari rumah. Ibu yang sudah bekerja sering memberikan makanan tambahan dini dengan alasan tidak bisa memberikan ASI karena rutinitas pekerjaannya, sehingga memberikan makanan pendamping ASI dengan alasan agar bayi tidak merasa lapar saat di tinggal ibu bekerja. (1)
Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus. Penyediaan fasilitas khusus diadakan di tempat kerja dan sarana umum. Bagi setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian ASI eksklusif dipidana penjara paling lama satu tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,-(2)